Mengajak Anak Ke Dokter Gigi Pertama Kali
07.00
Katanya sih, waktu yang tepat untuk mengajak anak ke dokter gigi saat berusia enam bulan atau saat gigi pertamanya muncul atau selambat-lambatnya berusia 2 tahun. Tapi baru usia berapa akhirnya saya mengajak Arsa ke dokter gigi pertama kali tanpa rasa khawatir dan drama?
Beberapa bulan lalu, banyak tetangga dan warganet yang memuji, "Wah, gigi Arsa bagus ya, pasti rajin sakit gigi?". Iya, alhamdulillah gigi Arsa memang putih bersih dan nggak ada karies bahkan berlubang (JANGAN SAMPAI). Pertumbuhan giginya menurut saya cukup baik dan selalu utuh. Sempat ada noda kuning sedikit di gigi depan tapi selalu teratasi setiap kali saya menggosok giginya.
Tapi, dua bulan belakangan, saya sering absen menggosok gigi Arsa. Pagi hari lebih sering Arsa mandi dengan Ayahnya (dan kadang Ayahnya lupa untuk menggosok gigi anaknya), sementara sore biasanya sudah mandi di daycare. Sampai akhirnya di akhir pekan yang santai, saya mengecek kondisi gigi Arsa. Ternyata noda kuning di gigi depan muncul lagi dan saat saya menggosok giginya nggak mau hilang dong! Waduh, mulai panik...
Saya kemudian mantap untuk mengajak Arsa pergi ke dokter gigi. Tapi tak semudah itu. Saya sempat cekcok dengan suami yang kukuh berpendapat bahwa belum perlu untuk mengajak anaknya ke dokter gigi. Tapi setelah saya jelaskan ditambah sering saya bacain tips parenting, luluh juga akhirnya. Saya juga tegaskan ke suami kalau saya nggak mau melihat Arsa sakit gigi karena ujung-ujungnya siapa yang pusing? Ya, saya! Nggak mau dong. Jadi supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, lebih baik dicegah sejak masalah giginya masih sepele.
Oke, jadi alasan utama saya mengajak anak ke dokter gigi pertama kali kaena memang merasa ada masalah. Tapi selain itu juga ingin menunaikan anjuran dari dokter gigi yang sebaiknya membawa anak ke dokter gigi dilakukan secara berkala sejak gigi pertamanya tumbuh. Karena memang saya yang selalu menunda dan memang baru sempat, baru deh kesampaian mengajak Arsa ke dokter gigi pertama kali di usia 20 bulan.
Saya memilih untuk menemui drg. Liza Siskasari, Sp. KGA di Peri Gigi Dental Clinic. Tadinya sih mau menemui beliau di RS JIH, tapi kebetulan beliau lagi cuti saat saya dan suami ke sana. Nggak ada alasan pribadi atau atas rekomendasi dari siapa-siapa sih, alasan saya memilih beliau karena awalnya mencari RS atau klinik yang bekerja sama dengan asuransi dari kantor. Jadi karena ini momen pertama bertemu dengan dokter gigi spesialis anak, nggak bisa membandingkan dengan dokter gigi lainnya. Tapi menurut saya, dr. Liza cukup OK saat menangani Arsa. Beliau juga nggak pelit dalam memberikan edukasi ke orangtua mengenai cara merawat gigi anak di rumah.
Saat tiba giliran nama Arsa dipanggil, saya langsung cerita kondisi gigi Arsa dan drg. Liza langsung mengeceknya. Ternyata, noda kuning di gigi depan Arsa sudah bisa dibilang karies, tapi untungnya masih dalam tahap awal belum sampai bikin bikin giginya berlubang. Meski begitu drg. Liza tetap harus melakukan tindakan. Dan drama anak saat ke dokter gigi dimulai...
Saya harus tiduran dengan posisi memangku Arsa, sambil memegang tangan dan menjepit kakinya, sementara Ayahnya memegang kepala Arsa. Iya sampai segitunya karena saat saya mulai tiduran di kursi dokter gigi, Arsa mulai menangis dan gerakannya sungguh luar biasa. Sebisa mungkin saya tetap tenang biar Arsa nggak terpengaruh perasaaan Mamanya. Untungnya drg. Liza juga tetap tenang sambil sesekali menenangkan Arsa. Tapi tetap saja Arsa nangis, hehe...
Tindakan pemeriksaan untuk mengatasi karies gigi Arsa akhirnya selesai. Nggak lama sih sebenarnya, cuma hitungan menit. Tapi tetap penuh drama dan saya yakin Arsa merasakan takut karena dia belum mengerti apa yang dilakukan dokter serta orangtuanya. Ya meski jauh-jauh hari sebelumnya sudah saya berikan pemahaman pada Arsa untuk pergi ke dokter gigi tapi namanya anak-anak ya... Tapi saya yakin kok Arsa mengerti apa yang Mamanya putuskan semuanya demi kebaikan dan kesehatannya.
Selanjutnya, PR saya sebagai orangtua adalah gimana caranya saat mengunjungi dokter gigi berikutnya bisa dilakukan semenyenangkan mungkin. Tujuannya ya biar Arsa nggak takut lagi sama dokter gigi dan dia punya pengalaman menyenangkan saat dewasa nanti. Karena dengan mengunjungi dokter gigi sebelum sakit bisa mencegah trauma pada anak.
1 comments
Gigi ibaratkan investasi anak untuk masa depannya bun. Karena, kesehatan seseorang tampak jelas dilihat dari kebersihan giginya..
BalasHapusSaya salah satu orang yang menyia-nyiakan hal tersebut.. Maklum, dulu saya jauh dari orangtua. Jadi, agak kurang dibimbing dalam kedisiplinan..
Kini, saat usia dewasa saya baru merasakan dampaknya.. Seperti gigi berlubang.. Sungguh disayangkan..
Semoga Arsa tumbuh jadi anak yang sehat ya Bun!