Momen Pertama #1: Merasakan tendangan si kecil
20.00
Tak terasa, bulan ini usia kandungan saya memasuki 25 minggu atau setara dengan bulan ke-6 dalam periode trimester kedua. Alhamdulillah, sungguh perjalanan yang tak mudah untuk dilalui dan sekecil apapun itu patut saya apresiasi. Ya karena memang tak mudah untuk menjalani serangkaian momen dan menghadapi gejala yang muncul di awal periode kehamilan. Tapi berkat kekuatan yang diberikan Allah, dukungan suami, keluarga dan tentunya si kecil, saya bisa menjalani momen-momen kehamilan hingga detik ini.
Di usia kehamilan 6 bulan ini, gejala kehamilan yang 'cukup menyiksa dan menguras tenaga' sudah berkurang dan tak lagi saya rasakan. Mulai dari merasa pusing, mual, muntah dan lemas mendadak. Alasannya karena tubuh sudah mulai beradaptasi dengan perubahan dan kondisi hamil saat ini. Selain itu, saya juga mulai merasa nyaman untuk bepergian dan melakukan aktivitas seperti biasa meski perut sudah mulai membesar. Dan yang paling penting, di usia kehamilan ini saya mulai merasakan kembali nafsu makan dan jadi sering merasa kelaparan di setiap waktu. Alhamdulillah...
Selain gejala kehamilan yang sudah mulai berkurang, perkembangan si kecil pada usia kehamilan ini juga jadi momen yang menyenangkan untuk diceritakan. Bagi saya kehamilan ini jadi momen pertama yang membahagiakan. Ada begitu banyak perkembangan yang saya rasakan dan terjadi pada si kecil. Saya selalu merasa excited setiap kali kontrol kandungan ke dokter dan melihat bagaimana bentuk dan perkembangan sang calon bayi. Begitu pula dengan suami saya yang selalu setia menemani dan tak kalah bahagianya melihat perkembangan anaknya.
Lebih menyenangkan lagi, pergerakan si kecil mulai bisa saya rasakan. Dia sepertinya sudah mulai merespon sentuhan atau rangsangan dari luar rahim. Sebisa mungkin saya selalu menyambut setiap pergerakannya dengan sentuhan untuk melatih responnya agar dapat berkembang dengan baik. Ya meski gerak si kecil belum begitu kuat, seperti menendang perut, tapi saya sudah merasa sangat senang dengan perkembangannya sejauh ini.
Di usia kehamilan 6 bulan ini, gejala kehamilan yang 'cukup menyiksa dan menguras tenaga' sudah berkurang dan tak lagi saya rasakan. Mulai dari merasa pusing, mual, muntah dan lemas mendadak. Alasannya karena tubuh sudah mulai beradaptasi dengan perubahan dan kondisi hamil saat ini. Selain itu, saya juga mulai merasa nyaman untuk bepergian dan melakukan aktivitas seperti biasa meski perut sudah mulai membesar. Dan yang paling penting, di usia kehamilan ini saya mulai merasakan kembali nafsu makan dan jadi sering merasa kelaparan di setiap waktu. Alhamdulillah...
Selain gejala kehamilan yang sudah mulai berkurang, perkembangan si kecil pada usia kehamilan ini juga jadi momen yang menyenangkan untuk diceritakan. Bagi saya kehamilan ini jadi momen pertama yang membahagiakan. Ada begitu banyak perkembangan yang saya rasakan dan terjadi pada si kecil. Saya selalu merasa excited setiap kali kontrol kandungan ke dokter dan melihat bagaimana bentuk dan perkembangan sang calon bayi. Begitu pula dengan suami saya yang selalu setia menemani dan tak kalah bahagianya melihat perkembangan anaknya.
Lebih menyenangkan lagi, pergerakan si kecil mulai bisa saya rasakan. Dia sepertinya sudah mulai merespon sentuhan atau rangsangan dari luar rahim. Sebisa mungkin saya selalu menyambut setiap pergerakannya dengan sentuhan untuk melatih responnya agar dapat berkembang dengan baik. Ya meski gerak si kecil belum begitu kuat, seperti menendang perut, tapi saya sudah merasa sangat senang dengan perkembangannya sejauh ini.
Melihat dan merasakan pergerakan si kecil, saya jadi ingat perkataan salah seorang sahabat dekat saya ketika masih duduk di bangku SD.
Bismillah, besok kalau sudah memasuki trimester kedua, kamu akan merasa senang bisa merasakan pergerkan si kecil. Kalau pas lagi sendirian, kamu jadi punya teman.
Perkataan sahabat saya sederhana sebenarnya tapi saya merasa ada benarnya juga. Selain merasa senang, saya juga jadi merasa punya teman. Terlebih saya sekarang sedang menjalani hubungan jarak jauh dengan suami. Rasanya setiap kali sedih dan kangen suami, ada si kecil yang menemani.
Kedepan, saya yakin masih banyak sekali momen-momen berharga yang jadi momen pertama yang saya rasakan ketika si kecil nanti mulai membesar di dalam perut hingga tiba waktunya bertemu dengan saya dan suami. Momen pertama merasakan proses persalinan, memeluknya, melihatnya tersenyum, merangkak hingga ia mulai bisa melangkah dengan kaki mungilnya.
Momen pertama itu tak lama lagi akan datang dan mewarnai kisahku sebagai seorang ibu. Apapun itu, semoga saya dan suami selalu bisa memberikan yang terbaik dan mensyukuri setiap momen yang dilewati. Dan sebagai seorang ibu, saya akan berusaha untuk selalu ada di sampingnya setiap kali dibutuhkan.
Sehat-sehat terus ya anakku sayang, sampai ketemu di bulan Januari :)
Peluk cium,Outfit Of The Day saat memasuki usia kehamilan 6 bulan. |
Ibu.
0 comments