Alasan Baju Garis-Garis Jadi Fashion Item yang Tak Lekang Oleh Waktu
21.00Tren fashion selalu berubah tapi fashion item tertentu akan selalu berjaya dan bisa dipakai kapan saja. Baju motif garis-garis misalnya. Tak hanya identik dengan pakaian nelayan, baju garis-garis juga bisa digunakan oleh hampir semua orang untuk melengkapi gaya masing-masing dalam berpakaian. Meski stripped shirt jadi 'sahabat' orang-orang yang suka tampil casual, tapi sebenarnya baju motif garis-garis itu bisa masuk dalam setiap personality. Nggak heran kalau setiap brand fashion akan merilis koleksi baju motif garis-garis untuk memenuhi permintaan pasar. Alhasil baju ini mudah ditemukan di pasaran dengan harga yang terjangkau sampai yang mahal.
Baju motif garis-garis pun jadi pilihan saya ketika membeli fashion item. Bagi saya, stripped shirt jadi koleksi pakaian yang wajib ada di lemari. Walaupun tak selalu saya pakai setiap hari, tapi setidaknya saya mempunyai stripped shirt dengan motif garis yang berbeda. Saya akan mengeluarkan dari lemari ketika ingin tampil casual atau memang sekadar ingin memakainya. Tapi kalau menilik isi lemari pakaian, sebenarnya saya hanya memiliki beberapa kaus dan kemeja motif garis-garis, kok! Nggak sampai satu lusin, karena punya satu item saja sebenarnya cukup untuk penampilan yang tak terbatas waktu dan terbatas pada tren fashion sesaat.
Yes, baju motif garis-garis memang sempat ngetren di kalangan fashion enthusiast di Indonesia. Seingat saya, di tahun 2017, tren garis-garis hampir ada di seluruh koleksi para desainer dan brand fashion lokal. Sangat mudah untuk menjumpai publik figur atau fashion influencer yang memamerkan gayanya mengenakan outif garis-garis. Namun, karena motif ini seolah tak terbatas oleh waktu, sampai tahun 2021 ini pun masih cocok-cocok saja dipakai untuk tampilan sederhana hingga formal. Kamu salah satunya?
Saat masih menyusui, baju busui friendly yang saya pilih pun motifnya garis-garis. |
Nah, kalau kamu salah satu pencinta baju motif garis-garis, saya mau mengulik beberapa informasi terkait sejarah kaus garis-garis nih. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, baju motif garis-garis ini awalnya memang dipakai oleh nelayan Breton dan menjadi seragam resmi pelaut Prancis pada tahun 1858. Mereka berpendapat bahwa, motif garis biru dan putih memudahkan untuk menemukan seorang pria yang semisalnya jatuh ke laut. Sebelum lekat dengan pakaian nelayan, baju motif garis-garis juga menyimpan sejarah panjang. Simak ya!
Sejarah Baju Motif Garis-Garis
Menurut berbagai sumber yang saya temukan dari laman media online, pada 130 tahun yang lalu, Saint James menciptakan fashion item berupa striped sweater. Awalnya, ia merajut sweater ini untuk digunakan para nelayan karena tahan terhadap air dan angin laut. Tapi nih, jauh sebelum identik dengan pakaian para nelayan, baju motif garis-garis malah memiliki konotasi negatif karena penggunaannya pada seragam tahanan (garis hitam dan putih).
Baju bergaris juga muncul selama Revolusi Prancis sebagai simbol pergelakan politik. Sementara itu, di Amerika Serikat, motif garis-garis bersama dengan bintang muncul untuk mewujudkan kebebasan. Tak heran kalau kita melihat motif tersebut pada Bendera Amerika sampai sekarang, karena memang melambangkan hak-hak kebebasan yang dijamin konstitusi. Duh berat juga ya makna motif ini? Lanjut pada abad ke-20 aja ya!
Garis-garis menjadi bagian penting dari ikon mode pada abad ke-20. Pelopornya adalah Adidas, yang mendirikan lencana tiga garis pada tahun 1928 pada sepatu kets yang dikenakan oleh atlet Lina Radke. Kemudian Sonia Rykiel, yang mulai mendesain pakaiannya sendiri di akhir tahun 60-an. Karya pertamanya berupa pullover bergaris sederhana namun eksentrik yang nge-hits dan sukses jadi sampul Elle France. Di akhir tahun 80-an, desainer Amerika Tommy Hilfiger merilis motif garis-garis dengan perpaduan tiga warna, yakni merah, putih, dan biru. Warna ini dipilih karena menjadi simbol sejati penduduk Amerika. Sampai pada akhirnya di tahun 90-an, desainer Inggris, Paul Smith menciptakan karya dengan versi garis-garis yang lebih keren dengan model klasik dan daya tarik rock desainer.
Sampai akhirnya, sejarah panjang stripped shirt tiba di tangan desainer fenomenal Coco Chanel. Dengan tangan dinginnya, stripped shirt dipadukan dengan celana high-waisted. Sontak saja, perpaduan tersebut menjadi tren dan dicintai penggemarnya.
Meskipun sejarah motif garis-garis ada di banyak negara, setiap desainer pasti membuat garis-garis unik ala mereka sendiri. Setiap orang yang memakai motif garis-garis pun memiliki gayanya sendiri. Mereka dapat memberikan sentuhan motif garis-garis dalam setiap penampilannya tanpa mengubah identitasnya. Feminin, boyish, bahkan androgini. Garis dalam shirt ini juga menjadi dinamika fashion yang awalnya dibuat untuk tujuan tertentu. Kini pembuatan garis hanya untuk kepentingan mode.
Baju Garis-Garis Tak Lekang Oleh Waktu?
Setelah menilik sejarah singkat motif garis-garis dalam dunia fashion, lantas apa yang membuat baju bermotif garis bersifat eternity?
Menurut saya, baju garis-garis jadi fashion item yang tak lekang oleh waktu karena model dan motifnya yang klasik. Motif ini tak semudah itu terlupakan oleh tren atau popularitas yang berubah seiring waktu. Selain itu, stripped shirt juga cocok digunakan setiap personality tanpa terikat oleh standar tertentu. Setiap orang yang menyukai motif ini akan tampil sesuai gayanya sendiri. Bahkan kalau kamu seorang keluarga kerajaan sekalipun tetap cocok-cocok saja memakai kaus motif garis-garis. Sebut saja Mbak Kate Middleton yang tampil stylish kala memadukan stripped shirt dengan skinny jeans dan loafers atau sneakers.
Kalau menurutmu kenapa baju motif garis-garis tak lekang oleh waktu dan bisa dipakai kapan saja meski sekarang lagi nggak nge-tren? Ada yang mau menambahkan di kolom komentar?
0 comments